APA ITU OUTBOUND TRAINING?


Pada mulanya aku juga sedikit bingung, apa sih yang dimaksudkan dengan OutBound? Setelah bertanya, temenku sesame Pecinta Alam mengatakan Outbound merupakan sebuah simulasi pelatihan kepemimpinan di alam bebas. Masih sedikit bingung bertanya lagi aku, apa sih kegunaannya? Terlebih lagi dalam Mata Kuliah Entrepreneurship atau Kewirausahaan di dalam Fakultas Ekonomi UGM, terutama
mahasiswa jurusan Manajemen wajib untuk mengikuti kegiatan Outbound Training. Nah, dalam hal ini Kampusku bekerja sama dengan PALMAE (Pecinta Alam Masiswa Fakultas Ekonomi) UGM untuk melaksanakan kegiatan ini. Aku pun diajak untuk menyelenggarakan acara tersebut, karena sebagai anggota PALMAE, harus menguasai hal ini.

Pengalaman pertamaku menjadi fasilitator dalam kegiatan outbound ini sungguh seru. Sekelompok mahasiswa yang mengambil mata kuliah Entrepreneurship melaksanakan kegiatan ini, PALAMAE selaku Panitia harus mempersiapkan segala sesuatunya, dari lokasi, materi dan serangkaian renteten acara yang kami konsepkan sesuai dengan makna OutBound. Acara tersebut kami laksanakan di bawah kaki gunung Merapi, Bebeng, di daerah ini banyak Mahasiswa Pecinta Alam melakukan kegiatan dari hiking sampai berkemah. Setelah mempersiapkan segala sesuatu, tibalah hari H untuk melaksanakan acara ini.
Mahasiswa yang mengikuti acara ini kami bagi dalam 5 kelompok, dimana satu kelompok terdiri atas 10 orang. Aku memfasilitasi sebuah kelompok bersama seorang temen cewekku Niken, acara ini berlangsung selama 3 hari, dimana para peserta akan berada di tempat ini, tidur dalam tenda di alam terbuka. Kegiatan ini ternyata memiliki sebuah keunikan dalam pelaksanaannya. Semua kelompok akan berjalan menuju daerah yang telah disiapkan dengan menghadapi berbagai macam rintangan yang menjadi sebuah permainan yang cukup menantang. Para peserta akan dilibatkan dalam mencapai semua tujuan mereka. Dinilah ilmu manajemen diterapkan. Mulai dari planning yang matang dan pelaksanaan yang bagus.
Banyak sekali permainan yang dilakukan yang pada intinya setiap permainan memiliki makna tersendiri dan nilai-nilai manajemen. Disini peserta dilatih untuk saling mengenal lebih dalam satu sama lain, menyelami kepribadian setiap anggota, sehingga mereka lebih kompak dalam mengahadapi berbagai rintangan, salah satu nilai penting dalam ilmu manajemen yaitu Decision Making dapat dilihat dari hasil kekompakan sebuat team. Dalam kegiatan ini ada beberapa ilmu manajemen yang ingin di gali antara lain: planning, decision making, the right men on the right place, team work, brain storming, sumber daya manusia.
Akhir-akhir ini, banyak perusahaan yang melakukan kegiatan Outbound ini dalam rangka reckruitmen untuk mendapatkan team work yang handal. Yah… kegiatan ini sangat berguna bagi sebuah perusahaan yang ingin mengorganisir karyawan dan meningkatkan performance dari karyawannya.

Outbound, Team Building & Experiential Learning

Persaingan semakin ketat, kebijakan regulasi yang senantiasa berubah, pertumbuhan dan fluktuasi pasar yang dinamik, tuntutan masyarakat dan customer yang kian tinggi terhadap mutu dan kecepatan, semuanya ini menuntut kita baik sebagai pelaku bisnis, eksekutif di sektor swasta dan pemerintahan, maupun kita sebagai individu untuk terus dan bisa melakukan continuous improvement dengan mengembangkan kompetensi (knowledge, skill dan attitude). Kompetensi berkaitan dengan sikap mental pasti erat hubungannya dengan persoalan team, kedisiplinan, kreativitas, kejujuran, integritas serta emosi dan spiritual dimana pengembangannya akan sangat tepat bila menggunakan metodologi out bound atau yang lebih dikenal dengan experiential learning approach.

Berbekal pengalaman kerjasama dengan banyak perusahaan swasta nasional, multinasional, BUMN, organisasi non profit, lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan, PENA ADVENTURE INDONESIA (PAI) merancang secara customized bentuk kegiatan out bound berkonsep experiential learning dengan ciri khas learning, motivating, & exciting.

PROGRAM KEGIATAN OUTBOUND


Pena Global Executive Breakthrough

Atmosfir kerja dan usaha saat ini baik bidang swasta, multinational company maupun kepemerintahan amat mendambakan kehadiran seorang leader yang kompeten, berpikir strategik, jauh ke depan (visionary), dan memiliki integritas yang lebih dibandingkan kebanyakan sehingga keberadaannya sanggup membawa organisasi yang dipimpinnya menjadi survive bahkan leading di bidangnya.


2. Outbound Training Pena Team Building Challenge

Pena Team Building Challenge


Semakin beratnya tantangan kedepan baik yang dihadapi pelaku usaha, perusahaan swasta, BUMN, Multinational Company, organisasi, maupun lembaga pemerintah, membuat persoalan semakin tidak bisa ditangani secara individu. Kehadiran sebuah tim impian dengan Satu Visi, Satu Hati, dan Satu Team amat dinantikan.



3. Outbound Training Pena Winning Adventure Camp

Pena Winning Adventure Camp

Tim yang tangguh berasal dari sekumpulan individu yang tangguh, percaya diri, memiliki visi, tidak kenal menyerah, bermental baja, kenal siapa diri, dewasa secara emosi dan spiritual dan tentunya mampu bekerja sebagai anggota tim sehingga diharapkan mampu memberikan kntribusi yang signifikan terhadap tim.

Pena Adventure Camp lebih mengarahkan peserta untuk mampu survive dan mengatasi persoalan dalam kondisi apapun yang ada di depannya.

4. Outbound for Student (Supercamp!)

Outbound for Student (Supercamp!)

Kegiatan out bound dikemas dalam bentuk SUPERCAMP di alam terbuka yang akan memadukan unsur-unsur kegiatan Fisik, Sikap dan mental, Apresiasi Seni dan Budaya, serta Berbagai Kegiatan Motivational dengan menghadirkan berbagai Nara sumber Seniman, Bekas Penderita Narkoba, Arahan dari BNN dan lain sebagainya. Dalam program out bound ini juga diberikan materi tentang dampak negatif dari penggunaan obat-obatan terlarang.

5. Outbound Kids

Outbound Kids
Penyiapan SDM sejak dini harus dilakukan melalui peningkatan kompetensi anak didik yang berkelanjutan. Tentunya pengembangan ini tidak terlepas dari upaya pendidikan berbasis kompetensi yang melibatkan aspek psikomotorik, knowledge, skill dan attitude yang termasuk di dalamnya persoalan sikap mental, kedisiplinan, percaya diri, bersosialisasi dan kerjasama kelompok di samping juga kegiatan fisik yang amat diperlukan di masa pertumbuhan.






Dekade 5-7 tahun terakhir, outbound training menjadi salah satu primadona
training di Indonesia. Banyak manajemen perusahaan yang melirik dan
menginvestasikan training karyawannya melalui outbound training. Metode
experential learning yang satu ini mampu menghadirkan nuansa baru dengan
kemasan berbeda dibanding training konvensional selama ini, hanya di dalam
kelas, formal dan membosankan.
Bermain tapi bukan main-main. Fun tapi full learning point. Inilah unsur lebih
outbound training yang ditawarkan. Balajar melalui proses mengalami sendiri,
berinteraksi secara intens sambil belajar dengan rekan sehari-hari dalam
pekerjaan melalui simulasi game yang dilakukan di alam terbuka, adalah
pengalaman penuh makna.
Dalam tulisan kali ini, saya tidak akan menyoroti outbound training dari konsep
dan konten secara mendetail. Namun lebih pada pandangan klien selama ini dan
peta kebutuhan terhadap outbound training. Paling tidak, sejauh pengamatan dan
pengalaman saya berinteraksi dengan para klien pengguna jasa outbound training
ini, klien terbelah menjadi dua kubu. Pada dua kutub yang berbeda.
Kubu yang pertama melihat bahwa result outbound training tidak jelas. Ciri
ungkapan maupun pertanyaan yang sering terlontar adalah apa manfaatnya outbound
training? Sejauh mana efektifitasnya? Kok paling banter perubahan yang terjadi
paling lama bertahan 1 bulan saja, bahkan hanya 2-3 minggu? Padahal investasi
yang telah dikeluarkan tidaklah kecil, mengingat outbound training ini biasanya
diikuti oleh peserta yang relatif besar jumlahnya.
Sementara kubu yang lain melihat bahwa outbound training adalah sesuatu bentuk
pembelajaran yang menarik dan positif. Outbound training bagi mereka mampu
menawarkan solusi untuk mengurai akar dari kekusutan ’benang kerjasama tim’
yang mulai koyak bahkan hampir putus. Sekali putus, berabe sekali efeknya,
karena melibatkan banyak pihak yang saling mengait di dalamnya. Tak ayal klien
tetap saja selalu mencari atau membutuhkan outbound training ini. Apalagi di
masa akhir tahun semacam ini, outbound training sangat dicari meski kadang
bermertamofosis menjadi outing (salah satu agenda penting dalam employee
gathering maupun raker).
Sikap Kritis adalah Kata Kunci
Pasar boleh berkata macam-macam. Itu adalah hak. Pasar juga memilih, ini juga
hak. Siapa yang berkualitas, yang adapatif dengan perubahan, yang mampu
menangkap selera pasar, ia lah yang akan keluar sebagai pemenang. Provider
outbound trainer yang dulu besar secara organisasipun, dihadapkan dengan
berbagai macam variasi vendor/provider baru. Ada yang sudah membentuk lembaga
sendiri meski kecil, ada lagi yang beroperasi di hotel, wisma, cottage, sudah
banyak yang menyediakan paket serupa. Masih ada lagi provider yang beroperasi
’sesaat’ bila ada project dari klien. Biasanya ini yang movenya lebih terasa
karena ada 2-3 kompetensi inti yang beda dan unggul, menyatu. Very effective
dan efisien.
Klien atau customer akan selalu ada, sepanjang masalah kerjasama tim itu
sendiri terjadi. Don’t worry…! Kenapa? Karena belum ada metode training lain
yang efektifitas pembelajaran maupun influencing-nya SEKUAT outbound training,
khususnya untuk modul TEAM BUILDING Training.
Sejago-jagonya speaker, trainer, motivator, pembicara publik yang membahas
tentang team building, semua baru dalam tataran knowledge, bila itu dilakukan
hanya di dalam kelas atau ruang seminar! Funnya boleh jadi sama, humorisnya
sang pembicara boleh jadi lebih dahsyat, pengalaman hidup pembicaranya bisa
jadi lebih luarbiasa. Tapi itu sekadar kata pembicara. Peserta belum merasaka
sendiri ikatan emosi, sentuhan fisik, saling curhat secara relak dan enjoy
dibawah sinar bulan purnama, ditemani desis angin yang bersuara di atas pohon
pinus. Ini semua hanya ada, khas ala outbound training.
Banyak pratisi - praktisi training all modul and metode, bekerjasama dengan
puluhan provider outbound training, saran saya, jangan sangsikan outbound
trainingnya. Namun, silahkan bersikap lebih kritis terhadap kompetensi dan
pengalaman pihak yang melakukan Training, membuat desain training, pemilihan
variasi metode yang dipilih, konsep fasilitasi dan debreifing, serta action
plan yang ditawarkan. Anda akan temukan secara jelas, mana yang benar-benar
profesional, atau yang hanya sekadar latah ikut trend semata.

Pertanyaan – pertanyaan di bawah sering kali timbul misalnya :
Gaji tidak naik, motivasi turun …. Apakah training obatnya?
Karir mentok, motivasi turun …. Apakah training jawabannya?
Lingkungan kerja tak kondusif, kinerja turun …. Apakah training solusinya?
Masalah keluarga meningkat, produktifitas turun … Apakah training jalan
keluarnya?
Jawabnya adalah BUKAN

Training hanya akan EFEKTIF untuk MENJAWAB:
1. Kurangnya KNOWLEDGE
2. Belum cakapnya SKILL
3. Tidak selarasnya ATTITUDE

comment 1 comments:

Dwiyan Agus Saputra on 21 November 2013 pukul 10.31 mengatakan...

oke guys, terima kasih

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© Kraeng Adhy | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger